Oleh: Kang Ucok
“Aku seperti ada di atas gedung tertinggi sedunia, terhimpit tembok raksasa cina, tenggelam di dasar samudera Hindia. Berteriak, tak ada satupun yang mendengar sisa suara yang ada. Meronta, untuk bernafas pun susah.”
Deskripsi di atas pasti sangat berlebihan menggambarkan situasi yang mungkin
sebagian dari kita pernah merasakannya. “Galau akut”, katanya. Penyebabnya
mungkin saja nilai UAS yang jauh dari pandangan mata, SNMPTN yang berujung
dengan penyesalan sebesar-besarnya, sahabat yang tidak mengerti arti kata ‘setia’, masalah rumah tangga,
hingga persoalan yang sudah biasa, C.I.N.T.A.
Tapi pernahkah kita bayangkan, kita lahir ke dunia saja
adalah nikmat yang tiada tandingannya. Deskripsi kegalauan dari Taufik Ismail
pun pasti kalah. Belum lagi jaminan dari rabb kita, bahwa kehidupan ini
semuanya sudah di-setting oleh-Nya. Kita
hanya menjalani. Sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak terus melangkah.
“Inna ma’al ‘usri
yusran”. Setiap kesusahan itu pasti ada kemudahan. Bayangkan saja, ketika
kita dalam susah, kita terus saja merenunginya. Lagi, dan lagi, kita hanya
merenunginya. Seakan kita tak sadar, kalau saja kita melangkah, mungkin saja di
sana ada kemudahan yang dijamin-Nya. Tapi terkadang kita diam saja, hingga
kesempatan itu sirna.
“Innallaha ma’ashshabiriin”.
Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Bersabarlah, mungkin kuliah
dengan tumpukan tugas dan jadwal padat ini memiliki sisi lain yang akan
memudahkan kita di suatu hari nanti. Mungkin kita tidak diijinkan ke sana
karena sudah ada yang lebih indah menanti kita. Mungkin masalah-masalah ini
akan lebih mendewasakan kita.
Usiamu masih belia, kawan. Belum cukup garam yang kita makan
untuk bekal di zaman ini. Perlu ada sedikit ‘polesan’ dan ‘sentuhan’ untuk
mendewasakan. Bersabarlah dan tetaplah berusaha. Jangan takluk dengan duri
kecil di jalanan. Jangan kalah dengan beratnya tipu daya setan. Keep Istiqamah,
tetap berusaha, dan bersabarlah. Insya Allah, engkau akan mendapati angin itu
akan membawamu ke surga.
:)
:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar